Saturday, August 30, 2008
Lomba dalam memperingati hari kemerdekaan
Tradisi Meugang
Di Aceh, ada yang namanya meugang. Tradisi ini dilaksanakan sehari atau 2 hari sebelum bulan bulan puasa. Artinya, acara potong daging / masak daging sich.. kalau gak salah. Di Aceh, acara meugang ini adalah tradisi turun - temurun bagi orang Aceh. Istilahnya, kalau tradisi meugang tidak dilakukan, puasa jadi gak afdhol. Dan yang paling penting, kalau meugang, tukang daging jadi banyak orderan. Dan jadi punya banyak uang pastinya.... he... he... he...
Read More........Peta Indonesia
Inilah peta Negara Indonesia. Terdiri atas 32 atau dapat dikatakan 33 provinsi. Dan indonesia diapit oleh 2 benua dan 2 samudera. Yaitu, Benua Asia dan Benua Australia, dan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
Indonesia terdiri atas 18.000 pulau. Yang didiami penduduk hanya 6.044 pulau saja. Karena, sudah ada juga yang tenggelam. Luas daratannya 1.922.570 km persegi. Dan perairannya seluas 3.257.483 km persegi. Jadi, total seluruhnya 5.180.053 km persegi.
Panjang garis pantai Indonesia adalah sepanjang 81.497 km persegi. Pulau - pulau utamanya adalah pulau Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya.
Pola angin di Indonesia ada 2, yaitu angin muson dan angin setempat:
A. Angin Muson
Angin muson adalah angin yang bertiup 6 bulan sekali dan berbalik arah. Angin muson terbagi 2, yaitu:
1. Muson timur
2. Muson barat
Angin muson timur adalah angin yang bertiup antara bulan April - Oktober. Angin ini berasal dari daratan Australia yang berasal dari daerah gurun. Oleh karena itu, angin muson timur ini kering dan membawa hawa panas. Dan apabila angin ini bertiup, akan terjadi musim kemarau. Angin ini adalah lawan dari angin muson barat.
Angin muson barat adalah angin yang bertiup antara bulan Oktober - April. Angin ini berasal dari Samudera Pasifik yang banyak membawa uap air dari samudera yang luas. Oleh karena itu, angin ini basah dan membawa rintik air. Dan apabila angin ini bertiup, akan terjadi musim hujan.
B. Angin Setempat
Angin setempat adalah angin yang terjadi hanya di daerah setempat. Angin ini terbagi 3, yaitu:
1. Angin darat & laut
2. Angin gunung & lembah
3. Angin jatuh atau angin Fohn
Indonesia juga punya pola iklim tersendiri. Pola iklimnya ada 5 jenis:
1. Iklim Matahari
2. Iklim Fisik
3. Iklim menurut Junghuhn
4. Iklim Musim
5. Iklim Koppen
Pancasila
Inilah gambar Pancasila pertama. Pertama dengan gambar bintang, berisi, "Ketuhanan Yang Maha Esa". Kedua dengan gambar rantai, berisi, "Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab". Ketiga dengan gambar pohon beringin, berisi, "Persatuan Indonesia". Keempat dengan gambar banteng, berisi, "Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan, Dalam Permusyawaratan Perwakilan". Kelima dengan gambar padi, berisi, "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia".
Read More........Friday, August 29, 2008
Kisah Sejarah 16 Agustus
Wajah Soekarno pagi itu agak pucat. Semalam suntuk, bersama Hatta dan Achmad Soebardjo, tokoh pergerakan yang sehari kemudian di daulat menjadi Menteri Luar Negeri Pertama, dia bergadang mempersiapkan Naskah Proklamasi. Naskah itu baru kelar menjelang terang tanah.
Monas
Lihat nie... Ini namanya monas. Monas adalah monumen dari orang Indonesia. Monas ini artinya adalah monumen nasional. Monas ini berbentuk obor, yang di bagan atasnya yang berbentuk api, dibuat dari emas asli, yang beratnya 35 kg. Monas menunjukkan semangat orang Indonesia terhadap kemerdekaan. Monas terletak di kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Tinggi Monas ini setinggi 137m atau 13700 cm. Ya iyalahh.... Semua orang juga tahu.
Read More........Ibu Fatmawati
Ibu fatmawati adalah ibu negara, yaitu istri dari Soekarnoe. Ialah yang menjahit bendera kita, bendera merah putih. Hanya itulah yang saya tahu tentang sang ibu negara
Read More........Soekarno dan Hatta
Ini dia.... Soekarnoe dan Hatta. Presiden dan wakil presiden kita. Mereka dilantik pada tanggal 17 Agustus.
Read More........Sudirman
Inilah Sudirman yang ganteng. Ia sedang hormat kepada masyarakat. Beserta pengawal - pengawalnya.
Read More........Tjut Nja' Dien
Ini dia makam yang paling dikenali oleh rakyat Aceh. Makam ini adalah makam pahlawan yang paling hebat di antara para wanita. Yaitu Tjut Nja' Dien, alias Cut Nyak Dhien. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Cut Nyak Dhien adalah pahlawan wanita dari Aceh. Ia bersama suaminya Teuku Umar, terus berjuang membela Aceh. Tanpa peduli bahwa mereka akan kehilangan nyawa. Mereka akan terus mempertahankan provinsi Aceh. Bagi mereka, lebih baik mati daripada berada di bawah kekuasaan penjajah kafir Belanda.
Read More........Kuburan Kerkoff
Lihat nie. Bagi orang Belanda pasti tahu khan? Ini nih namanya kuburan kerkoff. Kuburan ini adalah kuburan orang Belanda yang mati.
Read More........Proklamasi tahun 1945
Saat - saat yang paling membahagiakan bagi rakyat Indonesia. Karena, inilah saat negara kita merdeka. Detik - detik yang mengharukan. Terlihat saat Soekarno membacakan proklamasi. Saat itu tak akan pernah terlupakan oleh semua warga Indonesia. Itulah saat Indonesia melaksanakan upacara kemerdekaannya yang pertama yang paling mengharukan. Upacara saat itu sangat tertib, disiplin, dan sangat rapi. Inilah saat Allah memberikan hal yang besar yang sangat nikmat yang dapat dirasakan oleh rakyat kita sekarang.
Read More........Mata - mata uang Indonesia Dahulu
Ini dia mata - mata uang Indonesia dahulu. Mulai dari uang Rp 100, yang bergambar kapal. Uang Rp 500, yang bergambar monyet. Uang Rp 1000, yang bergambar tak jelas. Uang Rp 5000, yang gambarnya tak jelas. Uang Rp 10000, yang bergambar Cut Nyak Dhien. Uang Rp 20000, yang bergambar Ki Hajar Dewantara. Uang Rp 50000, yang bergambar W.R Supratman. Dan yang terakhir, uang Rp 100000 yang bergambar. Soekarno dan Hatta.
Read More........Thursday, August 28, 2008
Beurawe
Inilah foto suatu wilayah di Beurawe, Aceh. Kelihatan keadaan di sana yang sedang mendung. Dan kelihatan sedikit keindahan dari tempat ini. Gambar ini diambil dari sebuah gedung lantai 3 di daerah Beurawe. Lumayan keren khan? Tapi, sayangnya agak tidak jelas gambarnya pada saat pengambilan gambar.
Persatuan dan kesatuan rakyat Aceh
Ini hal yang paling penting bagi rakyat Aceh. yaitu rasa persatuan yang merupakan hal yang ada di dalam pancasila yaitu sila kedua yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab. Karena, tanpa rasa persatuan dan kesatuan, rakyat Aceh tak dapat berdiri sama sekali. Karena, akan banyak terjadi perpecahan dan kesenjangan sosial di antara rakyat Aceh. Selain itu, kita harus menyantuni anak yang miskin. Karena, anak miskin itu juga dapat menjadi anak yang akan memajukan bangsa. Anak miskin juga seorang manusia yang mempunyai hak yang besar. Bahkan, ada anak miskin yang pintar, namun karena tak ada yang melihat kepintarannya, ia menjadi tidak berarti. Padahal ia juga dapat menjadi aset termahal di dalam negara. Tapi, tak ada yang dapat melihat kemampuannya itu. Dan tidak ada yang memandangnya sebagai manusia yang juga punya hak. Hak untuk hidup, untuk belajar, juga untuk memajukan bangsa.
Read More........Kemerdekaan
Rencong Aceh
Ini namanya rencong Aceh. Sepertinya tajam banget ya... Bentuknya juga praktis. Terlihat jelas seninya pada bentuk lekukannya. Inilah senjata tradisional Aceh.
Read More........Teungku M. Daud Beureueh
Ini dia pahlawan kita Daud Beureueh. Karena begitu tersohornya ia, sampai ada jalan yang diberinama namanya sendiri. Read More........
Masjid Raya Baiturrahman
Inilah dia... jeng... jeng... jeng.... Masjid kebanggaan orang Aceh. Keren khan? Duuhhh... kok itu adja ya kata - katanya.... Soalnya kepunyaannya Aceh bagus - bagus sich... Jadi, cuma satu itu kata - katanya. Masji Raya ini terletak di tengah - tengah kota Banda Aceh. Masjid ini besar. Ya iyalah... masa gini kecil. Dulunya sich, di kolam ini penuh dengan ikan yang cantik - cantik. Tapi sayang, sekarang kolamnya tak terurus lagi. Tekstur masjid ini tidak kalah bagusnya. Warnanya cocok dan kontras abis. terlebih besarnya yang juga tak mau kalah. Bagian keramik di dalamnya terbuat dari batu marmer. Sehingga lantainya sangat dingin. Di dalamnya juga terdapat TV. Keadaannya juga tak kalah sejuk. Kalau masuk, rasanya jadi ingin tidur.
Read More........Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar
Rumoh Aceh
Gunongan
Ini dia gunongan. Keren khan? Keren dong... Gunongan merupakan tempat bersejarah di Aceh, yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda untuk permaisurinya yang bernama Puteri Kamaliah atau lebih dikenal dengan Putroe Phang, yaitu puteri dari Pahang.
Gunungan ini adalah gunungan buatan yang di bawahnya ada lubang untuk menuju ke puncaknya. Sekarang tempat ini dilindungi. Ya iyalah... masa ditelantarkan bangunan keren gini. Bahkan tempat yang bagus ini, terletak di tengah taman seluas 1000 depa.... Wuiihhh... Mana tamannya indah lagi.. Di dalamnya terdapat taman buah - buahan yang beraneka ragam. Nama ni taman, TAMAN GAIRAH. Kenapa ya, diberinamakan taman gairah? Karena ada taman buah yang menggairahkan kali ya? Di sekitar taman ini pun terdapat sungai yang dinamakan Krueng Daroy. Krueng artinya sungai. Jadi krueng daroy artinya sungai daroy. Barangkali, dijaga karena banyak buah - buahan kali ya? Pastinya kagak ya! Karena hanya orang yang gak da seni yang gak tahu indahnya tempat ini.
Tarian Aceh
Ini, salah satu tarian kebanggaan Aceh. Tarian ini namanya TARIAN SAMAN. Kalau Aceh diremehkan, tarian ini akan jadi saksi bahwa Aceh bisa. Beberapa tarian bila diadu degan tarian Aceh yang khas ini, mungkin akan kelihatan hal yang kurang. Tarian ini pun sudah termasuk internasional, mungkin.... Soalnya, tarian ini sangat bagus. Gerakannya teratur dan lembut dan kelihatan lemah gemulainya. Dengan gerakan yang dipadukan dengan kekompakan, kelemah gemulaiannya, tarian ini jadi wonderfulll.... Kayak gak da kata lain ya? Tapi itulah kenyataanya.
Wednesday, August 27, 2008
Alat kesenian Aceh
Ini nih alat kesenian Aceh.... Keren khan,alamat blognya juga fakhri cowok keren. Yang diperlihatkan, yang keren - keren dong... he.. he.. he... Narsis dikit gak pa khan? Ya lho... beneran keren. Bayangin ja, sebagian terbuat dari kulit sapi! Terkejut gak? Terkejut dong... Namanya juga orang Aceh, kagak mau kalah keren dong.
Read More........Pengaruh SPEEDY dalam pendidikan Aceh
Inilah anak Aceh yang berlangganan SPEEDY di rumahnya.
Speedy sangat berpengaruh di dalam pendidikan Aceh, terutama dalam bidang internet. Sebelum SPEEDY ada, mengakses internet jadi hal paling membosankan. Bahkan kalau buat kopi, bisa minum 10 gelas, baru tampilannya kelihatan. Di Aceh telah banyak konsumen yang telah berlangganan SPEEDY. Kini, SPEEDY sudah jadi kebutuhan bagi pelajar dan kalangan lainnya.
Fire Speedy
Inilah gambar simbol dari speedy. Bentuknya seperti mouse yang bermotif api.
Keren kan?
Speedy Merdeka
Speedy akses internet cepat.
Speedy merupakan inovasi terbaru dalam berinternet.
Dalam menyambut kemerdekaan, sangat cocok sekali mengirim e-mail ucapan selamat kemerdekaan buat temen - temen, apa lagi pakai speedy, e-mail cepat tersambung.
terimakasih Speedy.
Tuesday, August 26, 2008
Monday, August 25, 2008
Lonceng Cakradonya
Inilah lonceng pemberian Cheng Ho. Besar khan loncengnya.... Lonceng ini diletakkan di depan musium Aceh.
Read More........Saturday, August 23, 2008
Speedy akses internet tercepat
Sang Saka Merah Putih
Inilah bendera pusaka dengan kepulaan nusantara dan pancasila.
Bendera merah putih pertama kali dijahit oleh Fatmawati (istri Soekarno).
Bendera ini mengandung arti merah yaitu berani, dan putih yang berarti suci.
Kawasan nusantara berjajar pulau - pulau dari Sabang sampai Meurauke, dari Timur sampai ke Talaud.
Proklamasi
Proklamasi
Gambar di samping merupakan teks yang ditulis tangan oleh Soekarno. Kemudian diketik ulang oleh Sayuti Melik. Ditulis sebelum kemerdekaan. Teks ini sebelumnya dibuang oleh Soekarno karena sudah ada yang diketik. Lalu seseorang wartawan mengambil kertas yang asli tersebut lalu dipublikasikan kepada media. Oleh karena itu, teks proklamasi dapat bertahan hingga sekarang ini.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, pada pagi hari bung Karno membacakan teks proklamasi didepan umum, dan setelah dibaca teks tersebut maka berdirilah Indonesia.
Perjuangan kemerdekaan sampai hari ini
Pancasila
Pancasila punya kedudukan dan fungsi bagi bangsa dan negara Indonesia, yaitu:
1. Pandangan hidup
2. Dasar negara
3. Kepribadian bangsa
4. Perjanjian luhur rakyat Indonesia
Pancasila juga punya visi dan misi tertentu.
Visi
Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkehidupan, berdaya saing, maju, dan sejahtera, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkedasaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki eros kerja yang tinggi, dan berdisiplin.
Misi
Pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Peningkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari - hari untuk mewujudkan kualitas kemanusiaan dan katakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan dan mantapnya persaudaraan umat beragama yang berakhlak mulia, toleran, rukun, dan damai.
Pancasila juga melewati proses perumusan yang terbagi menjadi 5:
1. Masa persidangan 1
2. Masa persidangan 2
3. Piagam Jakarta
4. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
5. Pengesahan Pancasila sebagai Dasar Negara dan UUD 1945.
Kemerdekaan Indonesia
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Soekarno membaca naskah Proklamasi yang sudah diketik Sajuti Melik dan telah ditandatangani Soekarno-Hatta
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Jumat, 17 Agustus 1945 Tahun Masehi, atau 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang, atau 17 Ramadan 1365 Tahun Hijriah dibacakan oleh Ir. Soekarno yang didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.
Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima di Jepang, oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau "Dokiritu Junbi Choosakai", berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 14 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI. Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.
Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan 'hadiah' dari Jepang (sic).
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.
Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.
Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan.
Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan. Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.
Peristiwa Rengasdengklok
Artikel utama untuk bagian ini adalah: peristiwa Rengasdengklok
Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945. Bersama Shodanco Singgih, salah seorang anggota PETA, dan pemuda lain, mereka membawa Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta, ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya.
Di Jakarta, golongan muda, Wikana, dan golongan tua, yaitu Mr. Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu - buru memproklamasikan kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka pulang kerumah masing-masing. Mengingat bahwa hotel Des Indes (sekarang kompleks pertokoan di Harmoni) tidak dapat digunakan untuk pertemuan setelah pukul 10 malam, maka tawaran Laksamana Muda Maeda untuk menggunakan rumahnya (sekarang gedung museum perumusan teks proklamasi) sebagai tempat rapat PPKI diterima oleh para tokoh Indonesia.
Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Jenderal Mayor Nishimura dan Laksamana Muda Maeda
Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Mayor Jenderal Moichiro Yamamoto, Kepala Staf Tentara ke XVI (Angkatan Darat) yang menjadi Kepala pemerintahan militer Jepang (Gunseikan) di Hindia Belanda tidak mau menerima Sukarno Hatta yang diantar oleh Maeda dan memerintahkan agar Mayor Jenderal Otoshi Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militer Jepang, untuk menerima kedatangan rombongan tersebut. Nishimura mengemukakan bahwa sejak siang hari tanggal 16 Agustus 1945 telah diterima perintah dari Tokio bahwa Jepang harus menjaga Status quo, tidak dapat memberi ijin untuk mempersiapkan proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebagaimana telah dijanjikan oleh Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam.Soekarno dan Hatta menyesali keputusan itu dan menyindir Nishimura apakah itu sikap seorang perwira yang bersemangat Bushido, ingkar janji agar dikasihani oleh Sekutu. Akhirnya Sukarno-Hatta meminta agar Nishimura jangan menghalangi kerja PPKI, mungkin dengan cara pura-pura tidak tau. Melihat perdebatan yang panas itu Maeda dengan diam-diam meninggalkan ruangan karena diperingatkan oleh Nishimura agar Maeda mematuhi perintah Tokio dan dia mengetahui sebagai perwira penghubung Angkatan Laut (Kaigun) di daerah Angkatan Darat (Rikugun) dia tidak punya wewenang memutuskan.
Setelah dari rumah Nishimura, Sukarno-Hatta menuju rumah Laksamana Maeda (kini Jalan Imam Bonjol No.1) diiringi oleh Myoshi guna melakukan rapat untuk menyiapkan teks Proklamasi. Setelahmenyapa Sukarno-Hatta yang ditinggalka berdebat dengan Nishimura, Maeda mengundurkan diri menuju kamar tidurnya. Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Soekarno, M. Hatta, Achmad Soebardjo dan disaksikan oleh Soekarni, BM Diah, Sudiro (Mbah) dan Sajuti Melik. Myoshi yang setengah mabuk duduk di kursi belakang mendengarkan penyusunan teks tersebut tetapi kemudian ada kalim dari Shigetada Nishijima seolah-olah dia ikut mencampuri penyusunan teks proklamasi dan menyarankan agar pemindahan kekuasaan itu hanya berarti kekuasaan administratif. Tentang hal ini Bung Karno menegaskan bahwa pemindahan kekuasaan itu berarti "tranfer of power". Bung Hatta, Subardjo, BM Diah, Sukarni, Sudiro dan Sayuti Melik tidak ada yang membenarkan klaim Nishijima tetapi di beberapa kalangan klaim Nisjijima masih didengungkan.
Setelah konsep selesai disepakati, Sajuti menyalin dan mengetik naskah tersebut. Pada awalnya pembacaan proklamasi akan dilakukan di Lapangan Ikada, namun berhubung alasan keamanan dipindahkan ke kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56(sekarang Jl. Proklamasi no. 1).
Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi
Naskah asli proklamasi yang ditempatkan di Monumen Nasional dengan bingkai
Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh bu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.
Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya.. Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional.
Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45. Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian.
Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari otto iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.
Isi Teks Proklamasi
Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
Di sini ditulis tahun 05 karena ini sesuai dengan tahun Jepang yang kala itu adalah tahun 2605.
Naskah Otentik
Teks diatas merupakan hasil ketikan dari Sayuti Melik (atau Sajoeti Melik), salah seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan proklamasi.
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, hari 17, bulan 8, tahun 45
Wakil2 bangsa Indonesia.
Peringatan 17 Agustus 1945
Setiap tahun pada tanggal 17 Agustus, rakyat Indonesia merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaan ini dengan meriah. Mulai dari lomba panjat pinang, lomba makan kerupuk, sampai upacara militer di Istana Merdeka, seluruh bagian dari masyarakat ikut berpartisipasi dengan cara masing-masing.
Lomba-lomba tradisional
Perlombaan yang seringkali menghiasi dan meramaikan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI diadakan di kampung-kampung/ pedesaan diikuti oleh warga setempat dan dikoordinir oleh pengurus kampung/ pemuda desa
Panjat pinang
Balap bakiak
Tarik tambang
Sepeda lambat
Makan kerupuk
Balap karung
Perang bantal
Pemecahan balon
Pengambilan koin dalam terigu
Lari Kelereng
Peringatan Detik-detik Proklamasi
Peringatan detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka dipimpin oleh Presiden RI selaku Inspektur Upacara. Peringatan ini biasanya disiarkan secara langsung oleh seluruh stasiun televisi. Acara-acara pada pagi hari termasuk: penembakan meriam dan sirene, pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih (Bendera Pusaka), pembacaan naskah Proklamasi, dll. Pada sore hari terdapat acara penurunan bendera Sang Saka Merah Putih.