Saturday, August 30, 2008

Lomba dalam memperingati hari kemerdekaan




Ini beberapa lomba yang diadakan dalam memperingati hari kemerdekaan. Seperti lomba makan kerupuk, lomba panjat pinang, dan lomba balap karung. Lomba pertama adalah panjat pinang. Peraturannya, orang yang ikut lomba ini harus sampai ke puncak pohon pinang yang di atasnya banyak terdapat hadiahnya. Lomba kedua adalah lomba makan kerupuk. Lomba ini adalah lomba yang paling enak. Sudah makan kerupuk gratis, dapat hadiah lagi.... Jadi, kita bisa sangat puas. Yang ketiga adalah lomba SACK RACE alias lomba balap karung. Maklum... saya baru jadi turis sehari...

Read More........

Tradisi Meugang

Di Aceh, ada yang namanya meugang. Tradisi ini dilaksanakan sehari atau 2 hari sebelum bulan bulan puasa. Artinya, acara potong daging / masak daging sich.. kalau gak salah. Di Aceh, acara meugang ini adalah tradisi turun - temurun bagi orang Aceh. Istilahnya, kalau tradisi meugang tidak dilakukan, puasa jadi gak afdhol. Dan yang paling penting, kalau meugang, tukang daging jadi banyak orderan. Dan jadi punya banyak uang pastinya.... he... he... he...

Read More........

Peta Indonesia

Inilah peta Negara Indonesia. Terdiri atas 32 atau dapat dikatakan 33 provinsi. Dan indonesia diapit oleh 2 benua dan 2 samudera. Yaitu, Benua Asia dan Benua Australia, dan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
Indonesia terdiri atas 18.000 pulau. Yang didiami penduduk hanya 6.044 pulau saja. Karena, sudah ada juga yang tenggelam. Luas daratannya 1.922.570 km persegi. Dan perairannya seluas 3.257.483 km persegi. Jadi, total seluruhnya 5.180.053 km persegi.
Panjang garis pantai Indonesia adalah sepanjang 81.497 km persegi. Pulau - pulau utamanya adalah pulau Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya.

Pola angin di Indonesia ada 2, yaitu angin muson dan angin setempat:
A. Angin Muson
Angin muson adalah angin yang bertiup 6 bulan sekali dan berbalik arah. Angin muson terbagi 2, yaitu:
1. Muson timur
2. Muson barat
Angin muson timur adalah angin yang bertiup antara bulan April - Oktober. Angin ini berasal dari daratan Australia yang berasal dari daerah gurun. Oleh karena itu, angin muson timur ini kering dan membawa hawa panas. Dan apabila angin ini bertiup, akan terjadi musim kemarau. Angin ini adalah lawan dari angin muson barat.
Angin muson barat adalah angin yang bertiup antara bulan Oktober - April. Angin ini berasal dari Samudera Pasifik yang banyak membawa uap air dari samudera yang luas. Oleh karena itu, angin ini basah dan membawa rintik air. Dan apabila angin ini bertiup, akan terjadi musim hujan.

B. Angin Setempat
Angin setempat adalah angin yang terjadi hanya di daerah setempat. Angin ini terbagi 3, yaitu:
1. Angin darat & laut
2. Angin gunung & lembah
3. Angin jatuh atau angin Fohn

Indonesia juga punya pola iklim tersendiri. Pola iklimnya ada 5 jenis:
1. Iklim Matahari
2. Iklim Fisik
3. Iklim menurut Junghuhn
4. Iklim Musim
5. Iklim Koppen

Read More........

Pancasila

Inilah gambar Pancasila pertama. Pertama dengan gambar bintang, berisi, "Ketuhanan Yang Maha Esa". Kedua dengan gambar rantai, berisi, "Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab". Ketiga dengan gambar pohon beringin, berisi, "Persatuan Indonesia". Keempat dengan gambar banteng, berisi, "Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan, Dalam Permusyawaratan Perwakilan". Kelima dengan gambar padi, berisi, "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia".

Read More........

Friday, August 29, 2008

Kisah Sejarah 16 Agustus


"Saudara - saudara sekalian! Saya telah minta saudara - saudara hadir di sini untuk menyaksikan satu peristiwa penting dalam sejarah kita. Sekarang tibalah saatnya kita benar - benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air kita sendiri," suara Soekarno terdengar mantap. Di hadapannya, orang berkerumun dengan wajah harap - harap cemas. Jumlahnya tak sampai seratus. Mohammad Hatta, wakilnya di Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, berdiri sedikit di belakangnya. Hari itu Jum'at 17 Agustus 1945, pukul 10.00 lebih sedikit.
Wajah Soekarno pagi itu agak pucat. Semalam suntuk, bersama Hatta dan Achmad Soebardjo, tokoh pergerakan yang sehari kemudian di daulat menjadi Menteri Luar Negeri Pertama, dia bergadang mempersiapkan Naskah Proklamasi. Naskah itu baru kelar menjelang terang tanah.
Sehari sebelumnya, sehabis subuh. Para pemuda menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, Jawa Barat. Penculikan dipicu oleh perdebatan sengit antara tokoh pemuda dan Soekarno dan Hatta pada 15 Agustus: Wikana versus Soekarno dan Soebardjo Sastrosatomo melawan Hatta.

Para pemuda mendesak deklarasi kemerdekaan Indonesia dilakukan sesegera mungkin mumpung pemerintah Jepang sedang gamang akibat 2 kota besarnya, Hiroshima dan Nagasaki, dihantam bom atom. Tapi, Soekarno - Hatta menolak desakan itu. Soekarno ingin lebih dulu memastikan peta kekuatan terakhir Jepang, Belanda dan Sekutu. "Ini batang leherku, seretlah aku ke pojok itu, dan potong leherku malam ini juga," kata Bung Karno ketita Wikana terus mendesak.
Hatta mendukung Soekarno. "Jika saudara - saudara sekalian tidak setuju dengan apa yang telah saya katakan, dan mengira bahwa saudara telah siap dan sanggup untuk memproklamasikan kemerdekaan itu sendiri?"
Raibnya Soekarno dan Hatta membuat panik Jakarta. Apalagi, pukul 10.00 hari itu, seharusnya ada rapat pertama Panitia Persiapan Kemerdekaan. Semua anggota, 12 orang di antaranya datang dari luar Jawa, sudah berkumpul di Hotel Indes, di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat. Menurut hatta, jika tidak ada insiden Rengasdengklok, Proklamasi seharusnya terjadi pada 16 agustus.
Achmad Soebardjo, yang pertama kali tahu raibnya Soekarno - Hatta, berkeliling mencari kedua tokoh tersebut . Situasi Jakarta tak menentu, tak jelas lagi siapa yang berkuasa. Tempat pertama yang di satroni Soebardjo adalah markas tentara Jepang. Tidak ada. Dia lalu menghubungi wikana. Dari Wikana, lokasi penyekapan Soekarno - Hatta terbongkar. Tanpa buang - buang waktu, Soebardjo memacu mobil skodanya ke Rengasdengklok.
Sesampainya di sana, para pemuda masih menolak membebaskan Soekarno - Hatta. Kepepet oleh situasi yang makin menggenting, Soebardjo menjamin, "Kalau Proklamasi tidak dilakukan, saya bersedia ditembak mati," katanya. Baru setelah itu, para pemuda melunak.
Rombongan Soekarno - Hatta tiba di Jakarta pukul 10.00 malam. Mereka berniat menggelar rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan saat itu juga. Namun, karena ada jam malam, Hotel Des Indes tak mau dijadikan tempat rapat. Soebardjo menghubungi Laksamana Tashida Maeda, perwira Angkatan Laut Jepang, untuk meminjam rumahnya yang jembar di Jalan Meiji Dori ( sekarang Jalan Imam Bonjol ).
Tengah malam, pertemuan dibuka. Situasi tegang. Golongan pemuda tak ingin Panitia Persiapan dilibatkan dalam perumusan Proklamasi, karena lembaga itu dituding sebagai boneka Jepang. Tapi, Soekarno - Hatta ingin melibatkan mereka agar pengelolaan pemerintahan pasca kemerdekaan lebih mudah.
Agenda rapat pertama adalah soal judul. Tajuk "Maklumat Kemerdekaan" ditolak oleh sebagian anggota Panitia Persiapan. "Seakan - akan ini adalah keputusan badan tertentu, padahal ini kebutuhan suatu bangsa," ujar anggota Panitia, Iwa Kusumasumatri. Akhirnya diputuskan pernyataan berjudul "Proklamasi". Soekarno, Hatta, dan Achmad soebardjo lalu masuk ke rumah makan untuk merumuskan masalah naskahnya.
Naskah Proklamasi Indonesia berisi 2 kalimat saja. Kalimat pertama didektekan Hatta: "Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia." Menurut Hatta, kalimat itu dimaksudkan sebagai deklarasi, pernyataan tegas dan maknanya tunggal. Kalimat itu bertalian erat dengan kalimat pertama naskah mukaddimah konstitusi yang sudah dirancang 2 bulan sebelumnya: "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala bangsa dan, oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan."
Menteri Luar Negeri Nur Hassan Wirajuda menyebutkan pemikiran tentang "kemerdekaan adalah hak" di balik teks Proklamasi itu adalah konsepyang melampaui zamannya. Piagam Perserikatan Bangsa - Bangsa yang di sahkan pada tanggal 24 Oktober 1945, tulis wirajuda dalam kolom di harian Kompas, Agustus 2004, hanya mengakui kemerdekaan atas persetujuan negara penjajah. Baru pada 1960, Majelis Umum Perserikatan mengakui hak - hak bangsa terjajah untuk merdeka.
Kalimat kedua, "Hal - hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dll. diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat - singkatnya," dirumuskan sendiri oleh Soekarno. Sosiolog Ignas Kleden, menilai kalimat ini merupakan cermin benturan pemikiran Soekarno dan Hatta. "Yang disebut dalam teks itu, hanya soal pemindahan kekuasaan, karena memang hanya itu yang bisa secepatnya dilakukan," kata Ignas. Hatta, menurut Ignas, sadar benar deklarasi kemerdekaan itu tak bisa serta merta mengubah budaya orang terjajah menjadi budaya orang merdeka.
Pada pukul 03.00 pagi, naskah Proklamasi rampung. Saat Soekarno meminta persetujuan tokoh pergerakan yang hadir, terjadi debat panas. Seorang tokoh pemuda, Sukarni, dengan pedas berujar, "Naskah ini lepas darisemangat revolusioner, lemah, dan tidak memiliki kepercayaan terhadap diri sendiri."
Menurut sejarawan Belanda, Lambert Giebels, atas saran Laksamana Maeda, Soekarno memang sempat menolak usul Hatta yang ingin mencantumkan kalimat "kekuasaan direbut dari tangan penguasa". Namun keterangan Giebels dibantah sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Asvi Warman Adam. "Maeda tidak ikut campur dalam perumusan naskah Proklamasi," katanya.
Suhu perdebatan dini hari itu, naik lagi ketika mereka membahas siapa yang akan menandatangani naskah Proklamasi. sukarni lagi - lagi berkeras menolak anggota Panitia Persiapan menorehkan namanya. Atas usul tokoh pemuda lain, Sayuti Melik, akhirnya hanya Soekarno dan Hatta yang membubuhkan tanda tangan, "atas nama bangsa Indonesia." Menjelang waktu sahur- saat itu memang bulan Ramadhan - rapat usai.
Enam jam kemudian, di halaman rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56, Menteng Jakarta Pusat, suara bariton khas milik sang empunya rumah membahana: "Maka kami, tadi malam, telah mengadakan musyawarah dengan pemuka - pemuka rakyat Indonesia. Permusyawaratan itu seia - sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menanyakan kemerdekaan kita. Saudara - saudara dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu..... Dengarkanlah proklamasi kami.............. (*)

Read More........

Monas

Lihat nie... Ini namanya monas. Monas adalah monumen dari orang Indonesia. Monas ini artinya adalah monumen nasional. Monas ini berbentuk obor, yang di bagan atasnya yang berbentuk api, dibuat dari emas asli, yang beratnya 35 kg. Monas menunjukkan semangat orang Indonesia terhadap kemerdekaan. Monas terletak di kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Tinggi Monas ini setinggi 137m atau 13700 cm. Ya iyalahh.... Semua orang juga tahu.

Read More........

Ibu Fatmawati

Ibu fatmawati adalah ibu negara, yaitu istri dari Soekarnoe. Ialah yang menjahit bendera kita, bendera merah putih. Hanya itulah yang saya tahu tentang sang ibu negara

Read More........

Soekarno dan Hatta

Ini dia.... Soekarnoe dan Hatta. Presiden dan wakil presiden kita. Mereka dilantik pada tanggal 17 Agustus.

Read More........

Sudirman

Inilah Sudirman yang ganteng. Ia sedang hormat kepada masyarakat. Beserta pengawal - pengawalnya.

Read More........

Tjut Nja' Dien

Ini dia makam yang paling dikenali oleh rakyat Aceh. Makam ini adalah makam pahlawan yang paling hebat di antara para wanita. Yaitu Tjut Nja' Dien, alias Cut Nyak Dhien. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Cut Nyak Dhien adalah pahlawan wanita dari Aceh. Ia bersama suaminya Teuku Umar, terus berjuang membela Aceh. Tanpa peduli bahwa mereka akan kehilangan nyawa. Mereka akan terus mempertahankan provinsi Aceh. Bagi mereka, lebih baik mati daripada berada di bawah kekuasaan penjajah kafir Belanda.

Read More........

Kuburan Kerkoff

Lihat nie. Bagi orang Belanda pasti tahu khan? Ini nih namanya kuburan kerkoff. Kuburan ini adalah kuburan orang Belanda yang mati.

Read More........

Proklamasi tahun 1945

Saat - saat yang paling membahagiakan bagi rakyat Indonesia. Karena, inilah saat negara kita merdeka. Detik - detik yang mengharukan. Terlihat saat Soekarno membacakan proklamasi. Saat itu tak akan pernah terlupakan oleh semua warga Indonesia. Itulah saat Indonesia melaksanakan upacara kemerdekaannya yang pertama yang paling mengharukan. Upacara saat itu sangat tertib, disiplin, dan sangat rapi. Inilah saat Allah memberikan hal yang besar yang sangat nikmat yang dapat dirasakan oleh rakyat kita sekarang.

Read More........

Mata - mata uang Indonesia Dahulu

Ini dia mata - mata uang Indonesia dahulu. Mulai dari uang Rp 100, yang bergambar kapal. Uang Rp 500, yang bergambar monyet. Uang Rp 1000, yang bergambar tak jelas. Uang Rp 5000, yang gambarnya tak jelas. Uang Rp 10000, yang bergambar Cut Nyak Dhien. Uang Rp 20000, yang bergambar Ki Hajar Dewantara. Uang Rp 50000, yang bergambar W.R Supratman. Dan yang terakhir, uang Rp 100000 yang bergambar. Soekarno dan Hatta.

Read More........

Thursday, August 28, 2008

Beurawe


Inilah foto suatu wilayah di Beurawe, Aceh. Kelihatan keadaan di sana yang sedang mendung. Dan kelihatan sedikit keindahan dari tempat ini. Gambar ini diambil dari sebuah gedung lantai 3 di daerah Beurawe. Lumayan keren khan? Tapi, sayangnya agak tidak jelas gambarnya pada saat pengambilan gambar.

Read More........

Persatuan dan kesatuan rakyat Aceh

Ini hal yang paling penting bagi rakyat Aceh. yaitu rasa persatuan yang merupakan hal yang ada di dalam pancasila yaitu sila kedua yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab. Karena, tanpa rasa persatuan dan kesatuan, rakyat Aceh tak dapat berdiri sama sekali. Karena, akan banyak terjadi perpecahan dan kesenjangan sosial di antara rakyat Aceh. Selain itu, kita harus menyantuni anak yang miskin. Karena, anak miskin itu juga dapat menjadi anak yang akan memajukan bangsa. Anak miskin juga seorang manusia yang mempunyai hak yang besar. Bahkan, ada anak miskin yang pintar, namun karena tak ada yang melihat kepintarannya, ia menjadi tidak berarti. Padahal ia juga dapat menjadi aset termahal di dalam negara. Tapi, tak ada yang dapat melihat kemampuannya itu. Dan tidak ada yang memandangnya sebagai manusia yang juga punya hak. Hak untuk hidup, untuk belajar, juga untuk memajukan bangsa.

Read More........

Kemerdekaan




Inilah 2 foto saat kemerdekaan dan saat menghadapi kemerdekaan. Foto sebelah kiri adalah saat bung tomo mengatakan "lebih baik mati daripada dijajah".
Dan foto di kanan adalah saat memperingati kemerdekaan Indonesia pada masa kini.

Read More........

Kebudayaan Aceh






Inilah pakaian adat dan alat kesenian Aceh yang bernama rapa'i. Rapa'i biasa dimainkan dengan cara dipukul seperti gendang. Dan alat tiupnya yang bentuknya sangat khas.

Read More........

Rencong Aceh

Ini namanya rencong Aceh. Sepertinya tajam banget ya... Bentuknya juga praktis. Terlihat jelas seninya pada bentuk lekukannya. Inilah senjata tradisional Aceh.

Read More........

Teungku M. Daud Beureueh



Ini dia pahlawan kita Daud Beureueh. Karena begitu tersohornya ia, sampai ada jalan yang diberinama namanya sendiri.

Read More........

Masjid Raya Baiturrahman

Inilah dia... jeng... jeng... jeng.... Masjid kebanggaan orang Aceh. Keren khan? Duuhhh... kok itu adja ya kata - katanya.... Soalnya kepunyaannya Aceh bagus - bagus sich... Jadi, cuma satu itu kata - katanya. Masji Raya ini terletak di tengah - tengah kota Banda Aceh. Masjid ini besar. Ya iyalah... masa gini kecil. Dulunya sich, di kolam ini penuh dengan ikan yang cantik - cantik. Tapi sayang, sekarang kolamnya tak terurus lagi. Tekstur masjid ini tidak kalah bagusnya. Warnanya cocok dan kontras abis. terlebih besarnya yang juga tak mau kalah. Bagian keramik di dalamnya terbuat dari batu marmer. Sehingga lantainya sangat dingin. Di dalamnya juga terdapat TV. Keadaannya juga tak kalah sejuk. Kalau masuk, rasanya jadi ingin tidur.

Read More........

Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar




Mereka berdua adalah suami istri pemberani yang berani membela Aceh dari tangan penjajah yang tidak punya otak. Mereka adalah pahlawan Aceh yang berjuang demi perdamaian di Aceh. Mereka memiliki pendirian teguh dan pantang menyerah walau mereka tahu nyawa mereka akan melayang. Mereka bertekad untuk lebih baik mati syahid dalam perang daripada terus bertahan dalam / dibawah kekuasaan para penjajah yang kafir. Sehingga taktik perang yang disusun oleh suaminya yaitu Teuku Umar, yang membela Belanda untuk mendapat semua pendidikan dalam berperang, kembali ke rakyat untuk melampiaskan amarah nya kepada Belanda dengan cara mengajak mereka membela tanah air malawan para kafir Belanda.

Read More........

Rumoh Aceh


Rumah Aceh ini adalah rumah kebanggaan Aceh dan rumah adat Aceh. Keren khan? Bilang keren pa gak? Bilang dong, please.... Yawdah deh... Rumah ini terdiri dari benda - benda bersejarah. Mulai dari ruang pelaminan, ruang tidur, senjata para pah lawan Aceh, foto para pahlawan Aceh, peralatan memasak dan makan, dll lah. Sebenarnya ini adalah rumah Cut Nyak Dhien. Salah satu pahlawan wanita Aceh. Cut Nyak Dhien lahir di Kuta Lam Padang di desa Lam Ten Munkin Lam Teungoh, sekarang di wilayah kecamatan Meuraxa. Ia memiliki paras yang cantik, elok, dan rupawan yang tak ada duanya pada masanya.

Read More........

Gunongan

Ini dia gunongan. Keren khan? Keren dong... Gunongan merupakan tempat bersejarah di Aceh, yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda untuk permaisurinya yang bernama Puteri Kamaliah atau lebih dikenal dengan Putroe Phang, yaitu puteri dari Pahang.
Gunungan ini adalah gunungan buatan yang di bawahnya ada lubang untuk menuju ke puncaknya. Sekarang tempat ini dilindungi. Ya iyalah... masa ditelantarkan bangunan keren gini. Bahkan tempat yang bagus ini, terletak di tengah taman seluas 1000 depa.... Wuiihhh... Mana tamannya indah lagi.. Di dalamnya terdapat taman buah - buahan yang beraneka ragam. Nama ni taman, TAMAN GAIRAH. Kenapa ya, diberinamakan taman gairah? Karena ada taman buah yang menggairahkan kali ya? Di sekitar taman ini pun terdapat sungai yang dinamakan Krueng Daroy. Krueng artinya sungai. Jadi krueng daroy artinya sungai daroy. Barangkali, dijaga karena banyak buah - buahan kali ya? Pastinya kagak ya! Karena hanya orang yang gak da seni yang gak tahu indahnya tempat ini.

Read More........

Tarian Aceh


Ini, salah satu tarian kebanggaan Aceh. Tarian ini namanya TARIAN SAMAN. Kalau Aceh diremehkan, tarian ini akan jadi saksi bahwa Aceh bisa. Beberapa tarian bila diadu degan tarian Aceh yang khas ini, mungkin akan kelihatan hal yang kurang. Tarian ini pun sudah termasuk internasional, mungkin.... Soalnya, tarian ini sangat bagus. Gerakannya teratur dan lembut dan kelihatan lemah gemulainya. Dengan gerakan yang dipadukan dengan kekompakan, kelemah gemulaiannya, tarian ini jadi wonderfulll.... Kayak gak da kata lain ya? Tapi itulah kenyataanya.

Read More........

Wednesday, August 27, 2008

Alat kesenian Aceh

Ini nih alat kesenian Aceh.... Keren khan,alamat blognya juga fakhri cowok keren. Yang diperlihatkan, yang keren - keren dong... he.. he.. he... Narsis dikit gak pa khan? Ya lho... beneran keren. Bayangin ja, sebagian terbuat dari kulit sapi! Terkejut gak? Terkejut dong... Namanya juga orang Aceh, kagak mau kalah keren dong.

Read More........

Pengaruh SPEEDY dalam pendidikan Aceh


Inilah anak Aceh yang berlangganan SPEEDY di rumahnya.
Speedy sangat berpengaruh di dalam pendidikan Aceh, terutama dalam bidang internet. Sebelum SPEEDY ada, mengakses internet jadi hal paling membosankan. Bahkan kalau buat kopi, bisa minum 10 gelas, baru tampilannya kelihatan. Di Aceh telah banyak konsumen yang telah berlangganan SPEEDY. Kini, SPEEDY sudah jadi kebutuhan bagi pelajar dan kalangan lainnya.

Read More........

Fire Speedy


Inilah gambar simbol dari speedy. Bentuknya seperti mouse yang bermotif api.
Keren kan?

Read More........

Speedy Merdeka


Speedy akses internet cepat.
Speedy merupakan inovasi terbaru dalam berinternet.
Dalam menyambut kemerdekaan, sangat cocok sekali mengirim e-mail ucapan selamat kemerdekaan buat temen - temen, apa lagi pakai speedy, e-mail cepat tersambung.
terimakasih Speedy.

Read More........

Tuesday, August 26, 2008

Foto - foto budaya Aceh
























Inilah beberapa hasil pemotretan kami di musium rumoh Aceh. Dari atas ke kanan, lalu ke bawah.
Pertama kayu berbentuk bundaran.
Kedua ruang pelaminan.
Ketiga gerobak dorong.
Keempat lubuk padi.
Kelima penumbuk padi.
Keenam tempat tidur di rumah Aceh.

Read More........

Monday, August 25, 2008

Lonceng Cakradonya

Inilah lonceng pemberian Cheng Ho. Besar khan loncengnya.... Lonceng ini diletakkan di depan musium Aceh.

Read More........

Saturday, August 23, 2008

Speedy akses internet tercepat


Inilah dia SPEEDY!!!!!!!
Akses ini adalah akses tercepat lho... kami semua sangat bangga dengan inovasi teknologi terbaru dari telkom yang wonderfulllll.
Fasilitas SPEEDY dapat membantu kami dalam mengerjakan tugas - tugas yang dikatakan oleh guru. Bahkan dalam pengumpulan tugas, kami tercepat. Gurupun mengatakan pada kami WONDERFULLL. HE... HE... Speedy telah memuaskan para pemakainya. Seperti teman sekelas kami. tinggal klik, langsung bruuup, tampillah tampilan yang diinginkan.

Read More........

Sang Saka Merah Putih

Inilah bendera pusaka dengan kepulaan nusantara dan pancasila.
Bendera merah putih pertama kali dijahit oleh Fatmawati (istri Soekarno).
Bendera ini mengandung arti merah yaitu berani, dan putih yang berarti suci.
Kawasan nusantara berjajar pulau - pulau dari Sabang sampai Meurauke, dari Timur sampai ke Talaud.

Read More........

Proklamasi



Proklamasi
Gambar di samping merupakan teks yang ditulis tangan oleh Soekarno. Kemudian diketik ulang oleh Sayuti Melik. Ditulis sebelum kemerdekaan. Teks ini sebelumnya dibuang oleh Soekarno karena sudah ada yang diketik. Lalu seseorang wartawan mengambil kertas yang asli tersebut lalu dipublikasikan kepada media. Oleh karena itu, teks proklamasi dapat bertahan hingga sekarang ini.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, pada pagi hari bung Karno membacakan teks proklamasi didepan umum, dan setelah dibaca teks tersebut maka berdirilah Indonesia.

Read More........

Perjuangan kemerdekaan sampai hari ini


Kita adalah rakyat dan masyarakat dari bangsa Indonesia. Sampai hayat masih dikandung badan, kita harus tetap terus mempertahankan kemerdekaan. Kemerdekaan adalah awal dari sebuah ketenangan sepanjang masa. Kemerdekaan juga harus kita perjuangkan. Karena kita tak akan mungkin mengharapkan hadiah itu diberikan kepada kita sebagai sebuah hadiah. Bagi para pelajar di Indonesia seperti kita ini, cara untuk memperjuangkan kemerdekaan adalah dengan cara belajar sungguh - sungguh. Harus terus berjuang demi kemerdekaan indonesia.

Read More........

Pancasila


Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang memiliki semboyan "BHINNEKA TUNGGAL IKA". Terdiri dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar. Pancasila merupakan ideologi terbuka. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila memberikan orientasi ke depan yang mengharuskan bangsanya untuk selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dihadapinya, terutama menghadapi globalisasi dan era keterbukaan dunia dalam segala bidang.
Pancasila punya kedudukan dan fungsi bagi bangsa dan negara Indonesia, yaitu:
1. Pandangan hidup
2. Dasar negara
3. Kepribadian bangsa
4. Perjanjian luhur rakyat Indonesia
Pancasila juga punya visi dan misi tertentu.
Visi
Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkehidupan, berdaya saing, maju, dan sejahtera, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkedasaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki eros kerja yang tinggi, dan berdisiplin.
Misi
Pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Peningkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari - hari untuk mewujudkan kualitas kemanusiaan dan katakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan dan mantapnya persaudaraan umat beragama yang berakhlak mulia, toleran, rukun, dan damai.
Pancasila juga melewati proses perumusan yang terbagi menjadi 5:
1. Masa persidangan 1
2. Masa persidangan 2
3. Piagam Jakarta
4. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
5. Pengesahan Pancasila sebagai Dasar Negara dan UUD 1945.

Read More........

Kemerdekaan Indonesia

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Soekarno membaca naskah Proklamasi yang sudah diketik Sajuti Melik dan telah ditandatangani Soekarno-Hatta
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Jumat, 17 Agustus 1945 Tahun Masehi, atau 17 Agustus 2605 menurut
tahun Jepang, atau 17 Ramadan 1365 Tahun Hijriah dibacakan oleh Ir. Soekarno yang didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.
Pada tanggal
6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima di Jepang, oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau "Dokiritu Junbi Choosakai", berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Soekarno, Hatta selaku pimpinan
PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 14 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.
Pada tanggal
12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI. Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.
Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan 'hadiah' dari Jepang (sic).
Pada tanggal
14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.
Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.
Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu,
Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan.
Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan. Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi
peristiwa Rengasdengklok.
Peristiwa Rengasdengklok
Artikel utama untuk bagian ini adalah: peristiwa Rengasdengklok
Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945. Bersama Shodanco Singgih, salah seorang anggota PETA, dan pemuda lain, mereka membawa Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta, ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya.
Di Jakarta, golongan muda, Wikana, dan golongan tua, yaitu Mr. Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu - buru memproklamasikan kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka pulang kerumah masing-masing. Mengingat bahwa hotel Des Indes (sekarang kompleks pertokoan di Harmoni) tidak dapat digunakan untuk pertemuan setelah pukul 10 malam, maka tawaran Laksamana Muda Maeda untuk menggunakan rumahnya (sekarang gedung museum perumusan teks proklamasi) sebagai tempat rapat PPKI diterima oleh para tokoh Indonesia.
Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Jenderal Mayor Nishimura dan Laksamana Muda Maeda
Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Mayor Jenderal
Moichiro Yamamoto, Kepala Staf Tentara ke XVI (Angkatan Darat) yang menjadi Kepala pemerintahan militer Jepang (Gunseikan) di Hindia Belanda tidak mau menerima Sukarno Hatta yang diantar oleh Maeda dan memerintahkan agar Mayor Jenderal Otoshi Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militer Jepang, untuk menerima kedatangan rombongan tersebut. Nishimura mengemukakan bahwa sejak siang hari tanggal 16 Agustus 1945 telah diterima perintah dari Tokio bahwa Jepang harus menjaga Status quo, tidak dapat memberi ijin untuk mempersiapkan proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebagaimana telah dijanjikan oleh Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam.Soekarno dan Hatta menyesali keputusan itu dan menyindir Nishimura apakah itu sikap seorang perwira yang bersemangat Bushido, ingkar janji agar dikasihani oleh Sekutu. Akhirnya Sukarno-Hatta meminta agar Nishimura jangan menghalangi kerja PPKI, mungkin dengan cara pura-pura tidak tau. Melihat perdebatan yang panas itu Maeda dengan diam-diam meninggalkan ruangan karena diperingatkan oleh Nishimura agar Maeda mematuhi perintah Tokio dan dia mengetahui sebagai perwira penghubung Angkatan Laut (Kaigun) di daerah Angkatan Darat (Rikugun) dia tidak punya wewenang memutuskan.
Setelah dari rumah Nishimura, Sukarno-Hatta menuju rumah
Laksamana Maeda (kini Jalan Imam Bonjol No.1) diiringi oleh Myoshi guna melakukan rapat untuk menyiapkan teks Proklamasi. Setelahmenyapa Sukarno-Hatta yang ditinggalka berdebat dengan Nishimura, Maeda mengundurkan diri menuju kamar tidurnya. Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Soekarno, M. Hatta, Achmad Soebardjo dan disaksikan oleh Soekarni, BM Diah, Sudiro (Mbah) dan Sajuti Melik. Myoshi yang setengah mabuk duduk di kursi belakang mendengarkan penyusunan teks tersebut tetapi kemudian ada kalim dari Shigetada Nishijima seolah-olah dia ikut mencampuri penyusunan teks proklamasi dan menyarankan agar pemindahan kekuasaan itu hanya berarti kekuasaan administratif. Tentang hal ini Bung Karno menegaskan bahwa pemindahan kekuasaan itu berarti "tranfer of power". Bung Hatta, Subardjo, BM Diah, Sukarni, Sudiro dan Sayuti Melik tidak ada yang membenarkan klaim Nishijima tetapi di beberapa kalangan klaim Nisjijima masih didengungkan.
Setelah konsep selesai disepakati, Sajuti menyalin dan mengetik naskah tersebut. Pada awalnya pembacaan proklamasi akan dilakukan di
Lapangan Ikada, namun berhubung alasan keamanan dipindahkan ke kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56(sekarang Jl. Proklamasi no. 1).
Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi


Naskah asli proklamasi yang ditempatkan di Monumen Nasional dengan bingkai
Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno,
Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh bu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.
Pada awalnya
Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya.. Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional.
Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota
Barisan Pelopor yang dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai
UUD 45. Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian.
Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari otto iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.
Isi Teks Proklamasi
Isi teks
proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
Di sini ditulis tahun 05 karena ini sesuai dengan
tahun Jepang yang kala itu adalah tahun 2605.
Naskah Otentik
Teks diatas merupakan hasil ketikan dari Sayuti Melik (atau Sajoeti Melik), salah seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan
proklamasi.

Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, hari 17, bulan 8, tahun 45
Wakil2 bangsa Indonesia.
Peringatan 17 Agustus 1945
Setiap tahun pada tanggal 17 Agustus, rakyat Indonesia merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaan ini dengan meriah. Mulai dari
lomba panjat pinang, lomba makan kerupuk, sampai upacara militer di Istana Merdeka, seluruh bagian dari masyarakat ikut berpartisipasi dengan cara masing-masing.
Lomba-lomba tradisional
Perlombaan yang seringkali menghiasi dan meramaikan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI diadakan di kampung-kampung/ pedesaan diikuti oleh warga setempat dan dikoordinir oleh pengurus kampung/ pemuda desa
Panjat pinang
Balap bakiak
Tarik tambang
Sepeda lambat
Makan kerupuk
Balap karung
Perang bantal
Pemecahan balon
Pengambilan koin dalam terigu
Lari Kelereng
Peringatan Detik-detik Proklamasi
Peringatan detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka dipimpin oleh
Presiden RI selaku Inspektur Upacara. Peringatan ini biasanya disiarkan secara langsung oleh seluruh stasiun televisi. Acara-acara pada pagi hari termasuk: penembakan meriam dan sirene, pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih (Bendera Pusaka), pembacaan naskah Proklamasi, dll. Pada sore hari terdapat acara penurunan bendera Sang Saka Merah Putih.

Read More........